Sistem mikroprosesor yang terdiri dari paling sedikit sebuah
CPU, unit memori dan sebuah unit I/O merupakan suatu sistem
yang berkemampuan tinggi dalam tata olah data maupun
sebagai pengendali suatu peralatan. Dengan dapat diacarinya
sistem ini, diperoleh suatu rangakaian yang ringkas dan
penggunaan yang luwes. Kecepatan tahsil(acquisition) data
mikroprosesor rata-rata berkisar 2 mikro hingga beberapa nano
detik, menjadikan sistem ini memiliki kecepaatan tanggap yang
tinggi.
Teknik pemasangan unit bantu yang tept dan titis, memungkinkan dicapai suatu hasil yang lebih mendekati aslinya.
Dengan tersedianya unit memori pada sisitem mikroprosesor, dimungkinkan diselenggarakan suatu olahan tunda, penandingan data bahkan olahan ulang secara lebih titis. Sehingga dapat dipungut data dari banyak kanal pad waktu yang hampir bersamaan atau bahkan sama waktu. Hal ini dapat digunakan untuk mengolah beberapa data yang saling gayut.
Salah satu kesulitan dari penggunaan sistem mikroprosesor adalah
ketidakmampuan sistem mikroprosesor ini mengolah data analog,
Sedangkan hampir semua gejala fisis merupakan besaran analog.
Sehingga untuk menyamakan keadaan tersebut, diperlukan unit
bantu berupa pengubah analog ke digital dan pengubah digital ke analog.
Kadangkala gejala fisis yang akan diukur memiliki beberapa jenis
variabel yang saling gayut maupun berdiri sendiri, agar hasil
pengolahan mempunyai analisa yang lebih akurat , pencuplikan
data harus dipungut sebisa mungkin dalam waktu bersamaan.
Ada beberapa cara pemungutan data dengan banyak kanal (Multi Kanal) yaitu sebagai berikut:
- Setiap transducer diperlengkapi dengan amplifier untuk memperkuat sinyal listrik dan filter untuk menghilangkan derau serta tidak terjadi “aliasing”.
- Kelemahan dari cara ini adalah input diukur satu persatu baru dikonversikan ke bentuk digital.(tidak dapat diterima saat bersamaan)
- t = total = n x (t konversi+periode pengirisan)
- Setiap kanal sudah ada unit penggenggam data cuplik (sampling holder, S/H) sebelum masuk ke multiplexer (gambar 2).
- Waktu untuk mengkonversi ke digital lebih cepat, namun A/D harus lebih cepat untuk mengimbangi rangkaian S/H.
- Setiap kanal sudah dilengkapi dengan A/D, sehingga multiplexer menerima input berupa besaran digital dari setiap kanal (gambar 3).
- Selisih waktu pengukuran setiap kanal tergantung dari periode pengirisan multiplexer.
- Cara ini lebih mahal dan rumit dalam penyusunan rangkaian sistem.
- Keserempakan waktu pungut data lebih mendekati ideal.
- Bila diperlukan waktu pungut data yang lebih cepat lagi maka diperlukan A/D yang berkecepatan tinggi, yang disusun dua buah atau lebih secara paralel, sehingga setiap kanal membutuhkan sebuah multiplexer, atau multiplexer gabungan yang berkemampuan tinggi (gambar 4).
- Bila setiap kanal menggunakan n buah A/D yang bekerja secara bergantian maka kecepatan cuplik data naik n kali.
- Untuk mendapatkan pendekatan yang lebih ideal. Masih diperlukan teknik penyusunan baru, walaupun pencapaiannya tidak begitu mudah, namun dengan semakin banyak fasilitas yang disediakan mikroprosesor jenis-jenis terbaru. Beberapa persoalan akan dengan mudah terselesaikan.
- Kemungkinan yang akan segera menjadi kenyataan adalah peningkatan kecepatan proses setiap unit pendukung maupun mikroprosesornya sendiri, sehingga dapat dicapai hasil yang mendekati ideal tanpa harus terjebak dalam kesulitan pengacaraan yang rumit.
Download File ppt
Download File pdf
1 comments:
tugas klik disini
Post a Comment